Skip to content Skip to left sidebar Skip to right sidebar Skip to footer

Author: KONI Jawa Tengah

Atletik Jateng Open 2024 Diserbu Peserta, Rumini: Performa Atlet Pelatda PON Dipantau

SEMARANG, KONIJATENG.ID – Kejuaraan Atletik Jateng Open 2024 menuai respons positif dari atlet atletik di Indonesia. Buktinya nomor-nomor bergengsi pada event yang digelar di Stadion Tri Lomba Juang, Semarang, Kamis – Sabtu, 27-29 Juni ini diserbu peserta.

Dari hasil temu teknik yang dipimpin Technical Delegate Sarjito (PB PASI) di kantor Disporapar Jateng Jalan Pemuda Semarang, Rabu (26/6), diketahui pada nomor bergengsi, 100 meter putra, tercatat ada sebanyak 112 peserta. Di nomor lain, lompat jauh putra terdapat 44 peserta, lompat tinggi putra 36 peserta. Namun ada juga nomor yang sedikit pesertanya, yakni 400 meter gawang putri yang hanya diikuti lima peserta.

Ketua Umum Pengprov PASI Jateng Rumini menjelaskan, Jateng Open merupakan event atletik nasional terakhir sebelum PON XXI Aceh-Sumut. Jadi sangat wajar, jika berbagai provinsi untuk memanfaatkan Jateng Open sebagai sarana mengukur kemampuan.

”Kami sudah antisipasi adanya ‘ledakan’ peserta di nomor bergengsi 100 meter putra. Panitia sudah mengatur lomba di setiap nomor,” ujar Kabid Binpres KONI Jateng itu.

Jateng Open diikuti sekitar 700 atlet dari 120 klub atlet dan klub. Beberapa kota dan provinsi juga mengirim atletnya, di antaranya PASI Kota Malang, Pengprov PASI Kaltim, Banten, DKI Jakarta, Bangka Belitung, Batam dan Kepuluan Riau.

Dipantau

Rumini menegaskan, Pengprov PASI Jateng akan memantau dan mengevaluasi atlet Pelatda PON yang tampil di ajang ini. Pihaknya tak segan mencoret atlet Pelatda yang performanya menurun saat tampil di Jateng Open.

”Kami jadikan event ini sebagai ajang uji coba. Kami tegas, jika catatan prestasinya sangat jauh dari yang sudah ditentukan bisa dicoret. Saya juga sudah me-wanti-wanti para atlet, kejuaraan ini jadi ajang terakhir untuk seleksi,” kata Rumini.(Aji)

Try Out ke Palembang, Selam Jateng Targetkan Satu Emas PON 2024

SEMARANG, KONIJATENG.ID – Cabang olahraga selam Jawa Tengah mengusung target satu medali emas, satu perak dan satu perunggu pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI di Aceh – Sumatera Utara, September 2024 mendatang.

Penegasan tersebut diungkapkan Ketua Umum Pengprov Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (POSSI) Jateng Muchamad Chamad Maretan kepada Ketua Umum KONI Jateng Bona Ventura Sulistiana, kemarin.
”Kalau Pak Bona menanyakan target, kami tidak mau muluk-muluk. Sesuai kondisi, kami hanya menargetkan emas, perak dan perunggu masing-masing satu,” ujar Maretan.

Tim POSSI berpamitan sekaligus meminta doa restu kepada KONI Jateng. Simo (panggilan akrab Maretan) bersama atlet selam Pelatda PON Jateng diterima Bona dan jajaran pengurus di Kantor KONI Jateng, Selasa 25 Juni 2024.

Dijelaskan, para peselam Jateng akan try out dengan mengikuti Kejurnas Fin Swimming di Palembang, 27 – 29 Juni ini. Mereka akan berlomba dalam event terbuka yang diikuti p;ara atlet dari berbagai provinsi.
Atlet Jateng yang akan bertolak ke Palembang adalah putri Ashifa, ⁠Syabila, ⁠Kidung, ⁠Dewi Rengganis. Kemudian putra Dainovien, ⁠Andika, ⁠Stenly. Mereka didampingi Bambang dan Herawan ⁠(pelatih) serta Sungkowo (manajer tim).

Sementara pelatih Bambang menjelaskan, target medali emas dibebankan kepada atlet SEA Games Ashifa dari nomor surface. ”Dia kan memperkuat Indonesia pada SEA Games yang lalu, jadi wajar kalau kami targetkan medali emas,” Bambang.

Adapun perak dari Syabila dan Stanley. Kemudian perunggu Dainovien. Sedangkan Kidung, Dewi Rengganis dan Andika diharapkan tampil maksimal.
Cabang olahraga selam selama ini melakukan Pelatda di Wonosobo. Para atlet di bawah arahan pelatih Bambang dan Herawan sengaja berlatih di daerah berhawa sejuk menyesuaikan arena lomba di Aceh.

Masa Depan
Sementara Bona mendoakan agar target medali cabang selam bisa terwujud, bahkan melebihi target. Untuk itu, dia memberi wejangan kepada atlet untuk tekun berlatih untuk mencapai prestasi. ”Prestasi itu bukan hanya untuk hari ini, namuin lebih dari itu sebagai modal masa depan.

”Pelajari lawan, ketahui kekuatan diri sendiri agar bisa bertanding dengan sukses,” tegasnya.
Bona pun mengutip semangat juang orang Jepang yakni bushido. Mereka pantang menyerah sebelum mencapai hasil yang ditargetkan.

Bona juga bercerita, KONI telah mengajukan kepada Pemprov Jateng untuk disediakan tali asih di antaranya untuk medali emas Rp 250 juta. ”Anggaran tali asih itu dari Pemprov, sedangkan dana yang ada di KONI saat ini untuk pembinaan dan pemberangkatan tim ke PON,” pungkasnya. (Aji)

Pj Gubernur Antusias Dukung Tim PON XXI Jateng

SEMARANG – Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana sangat antusias Ketika mendapat laporan kontingen Jateng ke PON XXI di Aceh – Sumut, Septembet 2024 mendatang. Saat ini, cabang-cabang olahraga peserta PON sedang melakukan Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) di beberapa tempat, di antaranya yang terbanyak di Kota Semarang. ”Kontingen ini harus kita dukung dengan penuh semangat. Saya berkeinginan untuk meninjau para atlet di tempat Pelatda. Saya akan muter, kalua memungkinkan semua cabang. Jika tidak, ya cabang-cabang olahraga andalan medali,” kata Gubernur Nana Sudjana saat menerima audiensi Ketua Umum KONI Jateng Bona Ventura Sulistiana beserta pengurus di Kantor Gubernur, Selasa (14/4).
Bona hadir di Kantor Gubernur bersama Wakil Ketua Umum I-III KONI Jateng Bambang Rahardjo Munadjat, Soedjatmiko, Harry Nuryanto, Sekum Ahmad Ris Ediyanto, Bendahara Umum Prasetyo Budi Yuwono, Kabid Litbang dan Wakil Mugiyo Hartono dan Erlangga Ardianza, serta Kabid Media-Humas Darjo Soyat. Turut mendampingi Kadispoarapar Jawa Tengah Agung Heryadi dan Kabid Keolahragaan Disporapar Suci Baskorowati.
Pada kesempatan tersebut, Bona langsung meminta izin kepada Gubernur untuk menunjuk Agung Heryanto sebagai komandan kontingen PON Jawa Tengah. Gubernur hanya tersenyum sebagai tanda tidak keberatan. Agung pun tidak bisa menolak permohonan KONI Jateng tersebut. ”Mumpung ketemu Pak Gubernur dan yang bersangkutan Pak Agung ada, maka kami mohon Pak Agung nanti kami angkat sebagai komandan kontigen,” kata Bona.
Nana kemudian bertanya tentang target medali dan peringkat. Namun ia menyadari bahwa peringkat 1-3 seperti sudah menjadi hak mutlak tiga provinsi Jawa Barat, DKI dan Jawa Timur. Ia juga menyebut faktor anggaran dalam persiapan PON bagi ketiga daerah adalah di atas Rp 300 miliar. ”Kalau Jawa Tengah Rp 80 miliar, seperti dikatakan Pak Bona, ya kita berusaha di Bawah mereka. Jangan ada provinsi lain di Bawah Jabar, DKI dan Jatim, kecuali Jateng,” harapnya.
Nana juga menyarankan agar KONI bisa menggali dana di luar APBD Provinsi Jawa Tengah. Maka ia pun mengimbau agar para pengusaha memberi sumbangan bagi pembinaan olahraga lewat KONI. ”Di Jawa Tengah kan banyak pengusaha besar. Maka kami mohon untuk berpartisipasi dalam membina olahraga,” katanya.
Wakil Ketua Umum III Harry Nuryanto yang kebetulan merupakak ketua Kadin Jawa Tengah menyebut sudah ada beberapa pengusaha yang andil dalam pembinaan olahraga namun langsung ke cabang olahraga. Disebukannya pengusaha seperti Daniel Budi Setiawan menjadi ketua Pengprov Wushu Indonesia, kemudian Putut Sutopo (tarung derajat), Harry Nuryanto (silat), birokrat Soedjarwanto (panahan) dan politikus Abdul Hamid (panjat tebing). ”Ya, memang perlu kita pacu lagi agar makin banyak pengusaha berkiprah di olahraga,” tegasnya.


50 Medali Emas
Sementara dalam paparan persiapan kontingen Wakil Ketua Umum II Soedjatmiko selaku penanggung jawab menjelaskan, ”Saat ini semua cabang olahraga sudah melakukan Pelatda. Memang masing-masing cabang olahraga memulainya berbeda, tergantung statusnya yakni unggulan 1-3, 3A-B dan seterusnya,” kata Soedjatmiko.
Cabang olahraga unggulan 1 yakni yang ditargetkan merebut minimal tiga medali emas, yakni tujuh cabang olahraga taekwondo, wushu, menembak, pencak silat, panahan, panjat tebing dan atletik. Kemudian unggulan kedua ditarget minimal dua medali emas ada delapan (kick boxing, hapkido, sepatu roda, paralayang, biliar, tarung derajat, balap sepeda dan renang). Unggulan 3A minimal target satu emas ada 26 cabang olahraga. Kemudian unggulan 3B minimal mendapat medali apa pun dengan 19 cabang olahraga.
Berdasarkan babak kualifikasi PON XXI, total ada 851 atlet dari 61 cabang olahraga (cabor) yang lolos ke PON XXI Aceh-Sumut. Namun dari hasil analisis, KONI Jateng memutuskan hanya akan memberangkatkan 758 atlet untuk 60 cabor. “Nanti akan ada 60 cabor yang akan diikuti (kontingen Jawa Tengah), dari total 68 cabor yang dipertandingkan di PON Aceh-Sumut,” kata Soedjatmiko.
Pada babak kualifikasi, Jateng total merebut 117 medali emas, 117 perak dan 125 perunggu. Beberapa cabang olahraga menempati peringkat pertama dan kedua babak kualifikasi. ”Kalau kami ditanya target cukup 45 medali emas. Kami bisa berasumsi 57, maka kisarannya adalah 50 medali emas,” jelasnya.
Soal peringkat, ”Kalau tidak ada ‘huru-hara’ maka bukan tidak mungkin bisa empat besar. Namun belakangan terdengar tuan rumah ‘meminta’ masing-masing cabang minimal dari satu emas. Artinya Aceh dan Sumut diperkirakana masing-masing mengemas 60-an emas. Dan ini bisa mengancam posisi Jateng,” paparnya. (A4)

Hapkido Jateng Incar Lima Emas PON, KONI  Minta Jangan Lengah

SEMARANG – Cabang hapkido Jateng  yang saat ini menjalani Pelatda PON XXI Aceh – Sumut 2024 di GOR Firrdaus Yonif 400/Banteng Raiders,  Kodam IV/Diponegoro, Semarang layak bangga dan harus terpacu semangatnya.

Pasalnya meskipun datang sebagai cabang baru di PON Aceh-Sumut, namun oleh KONI Jateng dimasukkan kategori cabor lini kedua dalam pelatda untuk diproyeksikan mendulang minimal dua medali emas.

Sekum KONI Jateng Achmad Ris Ediyanto menyampaikan hal itu saat bersama pengurus KONI lainnya melakukan monitoring dan eveluasi (monev) ke lokasi pelatda PON hapkido di Yonif 400/BR, Selasa 7 Mei 2024.

”Kami mengapresiasi pencapaian hapkido yang meraih empat emas dalam Indonesia Martial Arts Games (IMAG) atau babak kualifikasi PON di Yogyakarta. Dan KONI akan support, memberikan yang terbaik. Pada sisi lainnya, kami juga berharap para atlet dan pelatih agar jangan lengah, cepat berpuas diri. Ingat, persaingan di PON nanti sangat kompetitif,” kata Ade, panggilan akrabnya, didampingi Wakabid Binpres Budi Leksono dan Kabid Pulahta KONI M Fatchurahman Bagus.

Ade selanjutnya mengajak insan hapkido yang terlibat dalam pelatda PON agar all out mempersiapkan diri menghadapi PON. Pertama, karena tekanan di PON sangat ganas. Nervous tetap ada. Kedua, mental juara harus selalu ada.

Jiwa Pemberani

Dia lalu mengajak semua atlet untuk menjadi pribadi pemberani, seperti salah satu kalimat yang tertulis di dinding GOR yaitu ”Orang pintar sudah biasa, orang hebat luar biasa, orang pemberani akan menjadi pemenangnya”.

Ade ingin, para atlet hapkido punya semangat juang tinggi, dan turut mengembalikan reputasi prestasi olahraga Jateng yang sempat merosot di PON Papua 2021.

”KONI menyediakan sarana untuk mendukung pencapaian prestasi di PON. Ada tim masseur, tim psikolog. Manfaatkan betul itu semua, demi kemajuan kalian. Karena kita semua berangkat dengan panji Jateng, bukan atas nama pribadi,” tambahnya.

Wakabid Binpres Budi Leksono berharap semua atlet memiliki jiwa korsa karena berangkat ke PON atas nama Jawa Tengah. Teruslah menjaga diri, bersinergi dan berkoordinasi dengan KONI.

Sedangkan Fatchurahman Bagus mengajak elemen hapkido Jateng di PON Aceh-Sumut untuk mengulang prestasi seperti saat babak kualifikasi PON yang membawa pulang dengan prestasi gemilang.
Incar Lima Emas
Kahadiran rombongan tim Monev, disambut hangat Ketua Umum Pengprov Hapkido Indonesia (HI) Jateng George Lunarso, manajer tim/pelatda Hening PR Utaryo, serta para pelatih.

Pada kesempatan itu, George Lunarso menyampaikan terima kasih atas atensi KONI terhadap cabang baru di PON. Dia berharap, suntikan motivasi membakar semangat juang atlet untuk bisa mewujudkan target HI Jateng yaitu lima medali emas.

Hapkido adalah seni bela diri asal Korea yang unik karena memadukan gerakan seni bela diri dari berbagai seni bela diri lain. Hapkido melibatkan gerakan mengunci, memutar dan menendang, dengan tujuan untuk membela diri atau menyerang.

”Menghadapi PON, optimisme kami menyala tinggi karena jejak prestasi di ajang IMAG 2023. Untuk mendukung target itu, kami juga akan mengadakan try out ke Yogyakarta dalam waktu dekat,” tambah dia, sambil menyebut Lampung, DI Yogyakarta, Sulut, dan Sumbar sebagai pesaing berat.

Di bagian lain, Manajer Tim Hapkido Jateng Hening Utaryo menjelaskan, ada 14 atlet yang dipanggil mengikuti pelatda PON. Venue dibagi menjadi dua yaitu di Semarang dan Klaten. Untuk di Semarang bertempat di area Yonif 400/BR meliputi area GOR, kolam renang, dan gym difokuskan untuk nomor daeryun (pertarungan) dan hyung (jurus). Sedangkan Klaten dikhususkan untuk nomor hosinsul (berpasangan).

Disinggung peluang medali emas? Menurut Heng, sapaan akrab Hening Utaryo, adalah para atlet yang meraih emas di IMAG, yaitu Mei Handayani (daeryun U-72 kg putri), Giantoro (daeryun over 84 kg putra), Budi Santoso (daeryun U-78 kg putra), dan Fradevi Feronika (daeryun U-58 kg putri), serta peraih perak IMAG.

”Semoga dengan program yang kami rancang, mulai latihan dan try out bersama atlet-atlet tangguh se-Jawa di Yogyakarta nanti, mereka makin fight,” tandas Heng.

Kans Jateng untuk meraih emas lebih dari tiga di PON, juga disampaikan Asisten Pelatih Sulistyo Andi. Tim pelatih, kata dia, optimistis karena kemampuan teknik dan fisik atletnya menunjukkan progres yang signifikan selama pelatda.
Di Klaten difokuskan untuk nomor
14 Atlet Hapkido yang Dipanggil Pelatda PON:
1.⁠ ⁠Mei Handayani
2.⁠ ⁠Giantoro
3.⁠ ⁠Budi Santoso
4.⁠ ⁠Fradevi Feronika
5.⁠ ⁠Cancerina Cantika Zumanagari
6.⁠ ⁠Rivaldo Andhika
7.Jefry Antoni
8.⁠ ⁠Kintan Armianata
9.Kadek Eka Marta
10.⁠ ⁠Muhatha Hibbanu
11.⁠ ⁠Andriansyah
12.⁠ ⁠Aldi Angga Riandika
13.⁠ ⁠Cut Dini Rizka Maghitra
14.⁠ ⁠Sann Satriatama
(Aji)

Panjat Tebing Targetkan Lima Emas

SEMARANG – Cabang olahraga panjat tebing ditargetkan bisa menyumbang lima medali emas bagi kontingan Jawa Tengah pada Pekan Olahraga (PON) XXI di Aceh – Sumatera Utara 2024 ini. Hal itu ditegaskan oleh Ketua Pengprov Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Jateng Abdul Hamid SPdI saat menunggui atlet-atletnya berlatih di Jatidiri Semarang, Senin sore.
”Kami optimistis bisa meraih lima medali emas,” katanya.
Awal Mei ini, KONI Jateng secara simbolis memulai Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) PON XXI. Cabang-cabang olahraga prioritas 1 yakni yang ditarget minimal bisa menyumbang minimal tiga medali emas secara serentak memulai Pelatda. Namun KONI secara formal mengawali dengan cabang olahraga panjat tebing di arena FPTI Jatidiri dan pencak silat di GOR Jatidiri.
Hadir di arena FPTI Wakil Ketua Umum II KONI Jateng Soedjatmiko, Kabid Diktar Handoyo, Wakabid Organisasi Ismu Puruhito dan Wakabid Sport Turism Nurkholis.
Adapun yang hadir GOR Jatidiri memonitor pencak silat Wakabid Pembinaan dan Prestasi Agus Raharjo dan Wakabid MSDM Madi. Mereka pun mendapat penjelasan dari Sekum Pengprov IPSI Kuncoro serta pelatih Sigit Infantoro.
”Ya, cabang-cabang olahraga prioritas 1 secara formal memulai Pelatda 1 Mei. Namun karena jadwal yang padat, baru kami bisa melakukan pembukaan secara simbolis hari ini,” kata Soedjatmiko.
Lalu dari nomor saja panjat tebing menargetkan lima emas? Hamid menjelaskan, dua emas dari speed, dua boulder dan satu lead. Atlet yang diandalkan untuk menyumbang ada pada atlet Pelatnas Kiromal Katibin, Alfian Muhammad Fajri, Aditya Tri Syahria, dan Nafatika Asturi yang merupakan atlet prioritas. Mereka kini berlatih keras di Bawah asuhan trio pelatih Krisna Rano, Yoyok Supriyanto, Tri Sundoro serta asisten pelatih Askar Daryanto.
Panjat tebing mem-Pelatda-kan 16 atlet, yakni sesuai jumlah yang lolos babak kualifikasi PON. Namun ada beberapa atlet non-Pelatda yang berlatih dai arena FPTI. ”Meskipun tidak ditarget medali emas, semua atlet Pelatda berjuang untuk meraih hasih yang terbaik. Jadi mereka sangat serius dalam berlatih,” kata Hamid.

Uji Coba
Para atlet berlatih lima hari dalam sepekan, pagi dan sore penuh. Namun ada atlet yang juga menambah Waktu Latihan pada Sabtu. ”Mereka yang merasa kurang, akan menambah Latihan sendiri pada Sabtu. Ini yang membanggakan,” ungkap Ketua Komisi E DPRD Jateng itu.
Di samping Latihan, Hamid menyebut para atlet juga memerlukan uji coba untuk mengukur hasil Latihan. Pihaknya sudah memprogram minimal dua kali try out sebelum beranhgkat ke PON. ”Sekali di sini (Semarang), dan yang kedua ke luar daerah atau kalau mungkin ke luar negeri,” tandasnya.
Jika uji coba di Semarang, dia akan mengundang provinsi-provinsi di Jawa yang merupakan saingan berat seperti Jawa Timur, Jawa barat dan DKI.
Nama-nama atlet Jateng: Kiromal Katibin, Alfian Muhammad Fajri, Aditya Tri Syahria, Nafatika Asturi, Zulkifli Pramudita, Najiha Zahra, Desi Ratna Sari, Bertighna Devi Surya Kusuma, Theresia Putri Aurelia, Ahmad Hafid Robiatturrochim, Afrian Dwisna Zain, Bhetari Toto Dharmawati, Achmad Tegar Prasojo, Arbiyanti Putri Lestari, Ainun Khotinb, Susan Nur Hidayah. (A4)

Olahraga Harus Menjunjungi Tinggi Sportivitas

SEMARANG – KONI Jateng menggelar acara halalbihalal di seketariat KONI Jateng komplek Stadion Jatidiri Semarang, Kamis (2/5).
Acara Halalbihalal dengan tema ”Sucikan Hati, Kuatkan Silaturahmi, Menuju Olahraga Jawa Tengah Berprestasi” menghadirikan penceramah mantan Rector Undip Prof Dr Yos Johan Utama, SH, MHum.

Sekitar 75 menit Prof Yos menyampaikan materi dengan menarik. Joke-joke yang lucu membuat semua yang hadir antusias mendengar paparannya.
Sambil menunggu acara dimulai, Bona dan Prof Yos bernostalgia tentang masa kuliah di Fakultas Hukum Undip tahun 1980-an. Mereka mengenang kejahilan mereka saat kuliah maupun di tempat kos.
”Mengenang masa kuliah, seperti muda lagi. Ya, kami dan Mas Bona memang sahabat,” kata Yos.

Ketua Umum KONI Jawa Tengah, Bona Ventura Sulistiana dalam sambutannya mengatakan, acara halabihalal seprti ini bagi KONI adalah tradisi yang rutin dilakukan setiap tahun. Beberapa tahun belakangan, acara seperti ini menghadirikan narasumber atau penceramah yang berbeda-beda, seperti KH Ahmad Darodji, KH Supandi, KH Rikza Chamami, dan sekarang adalah Prof Dr Yos Johan Utama.

”Halal bi halal hari ini merupakan majlis yang pertama dari Prof Dr Yos Johan Utama, SH, MHum pasca menjadi rektor Undip pada 2015-2024. Beliau sertijab 29 April, tanggal 30 April masih ad acara internal di Undip. Tanggal 1 Mei tanggal merah, hari ini beliau hadir di sini, sebagai penceramah,” terang Bona.

Selain halalbihalal, kata Bona, ada tradisi lain yang biasa dilakukan KONI Jateng yaitu buka puasa Bersama. Namun untuk puasa kemarin tidak ada acara buka bersama, karena padatnya kegiatan, yakni persiapan PON Aceh-Sumut.

”Kami sampaikan, saat ini KONI ada dua partai besar, yakni Partai Undip dan Unnes. Dan selama ini bisa berkolaborasi sangat manis. Ada Prof Heni Setyowati, Prof Joko, dan Prof Mahalul Hasam,” katanya.

Dikatakan Bona pula, bahwa KONI Jawa Tengah cukup bisa dibanggakan, karena ada Ketua PWI Jawa Tengah Amir Machmud, Mantan Kepala Dinas PSDA Prasetyo Budi Yuwono, dan Mantan Kepala Dinas Bina Marga Danang Atmojo. Sehingga mampu membawa KONI lebih baik.

”Atas nama KONI dan pribadi, Bona mengucapkan mohon maaf lahir dan batin,” katanya.

Sementara, dalam tausiyahnya, Prof Yos Johan Utama menyatakan, ada dua hal yang penting bagi semua manusia, yakni bersyukur dan ingat mati. ”Kita bersyukur, kita masih hidup jadi masih ada kesempatan bertaubat. Maka syukuri saat ini kita masih hidup,” katanya.

Pada kesempatan itu, Prof Yos juga sedikit mengupas lagi Mars KONI. Menurutnya, kehormatan, kesetiaan dan patriotisme sangat baik untuk olah raga.

”Jiwa dari olahraga itu sportivitas. Asas sportivitas ini harus dijaga,” kata dia.

Soal puasa, kata dia, tujuannya adalah bertakwa. Sama dengan pendidikan olahraga, kewajiban harus dilakukan tidak hanya untuk mengejar prestasi tetapi nilai dan moral. Tentunya pendidikan ini menjadi nilai. Sehingga jiwa olahraga ini menjadi nilai, tidak hanya prestasi.

”Olahraga tidak hanya jadi juara, bahkan bisa cheating atau curang. Maka kita bicara olahraga tentang sportivitas, jiwa kesatria, dan jiwa patriot. Jadi ini yang lebih utama daripada prestasi” katanya.

Pada 2045, Indonesia Emas, maka saat ini harus dipersiapkan. ”Juaranya adalah ketika memiliki anak-anak berjiwa ksatria. Sehingga nilai ksatria, jiwa hormat harus benar ditanamkan, harus dijunjung tinggi betul di setiap anak bangsa dan atlet,” ujarnya.
Menurut dia, KONI bukan hanya olahraga, tetapi untuk pendidikan sportivitas. Seperti puasa, juga mengajarkan sportifitas dan mematuhi betul ketakwaan, mendidik dan menahan. (A4,H85)

Muaythai Jawa Tengah Bertekat Dapat Kembali Mengulang Prestasi Meraih Juara Umum

Semarang: Pengurus Provinsi (Pengprov) Muaythai Indonesia (MI) Jawa Tengah fokus melaksanakan Pelatda Desentralisasi dan sentralisasi menghadapi PON XXI 2024 Aceh-Sumut. Pelatda Muaythay dipusatkan di Kota Semarang dan Surakarta dengan diikuti 9 atlet.

Ketua Harian Pengprov MI Jateng Catur Puji Santoso mengatakan, para atlet saat ini menjalani Pelatda yang diikuti 9 atlet dari hasil babak Kualifikasi PON. Pengprov bertekat dapat mengulang prestasi kembali yang diraih pada PON Papua.

“Pengprov Muaythay Jateng bertekat dapat kembali mengulang prestasi yang pernah diraih pada PON ke XX Papua. Yakni meraih Juara Umum,” kata Catur kepada RRI, Senin(22/04/24).

Lanjut Catur , saat ini kekuatan Muaythai di Indonesia cukup merata terlihat dari hasil Pra-PON. Untuk itu persiapan yang matang diperlukan pengprov untuk meraih prestasi.

” Saat ini kekuatan Cabor Muaythay di Indonesia sangat merata,seperti Jawa Timur,Jawa Barat dan DKI yang mendominasi pada Babak Kualifikasi PON,” kata Catur.

Terkait Try Out, Catur yang juga manajer Pon Muaythay menambahkan tidak menggelar latih tanding keluar negeri maupun mengikuti kejuaraan,melihat waktu yang sangat mepet. Fokus pelatda didaerah dengan mental dan fisik para atlet yang ditingkatkan.

“Dengan pertimbangan pelaksanaan yang dekat,jadi para atlet tidak menggelar Try Out keluar negeri. Tetapi lebih fokus saat latihan di daerah,” imbuhnya.

Sementara dalam pelatda Muaythay jajaran pengurus dan pelatih sepakat masih memberlakukan promosi degradasi atlet. Agar di PON JawabTengah diwakili atlet yang benar benar siap dan berpeluang meraih medali di PON.

Di PON 2024, Kick Boxing Jateng Siap Berikan Kejutan dengan 3 Emas

SEMARANG – Pengprov Kick Boxing Indonesia (KBI) Jateng memanggil 17 atlet dan empat pelatih untuk menangani Pelatda PON XXI Aceh-Sumut 2024, September mendatang. Para fighter akan menjalani pelatda mulai pekan depan di HAN Academy Solo dan Rambo 4294 Camp Semarang.

Ketua Umum Pengprov KBI Eko Firli menyatakan optimismenya para atletnya mampu berbicara di PON 2024. Apalagi dalam daftar atlet yang menghuni pelatda, terdapat tiga nama eks timnas SEA Games 2023 Kamboja, yaitu Abdul Aziz Calim, Firman Muharram Syach dan Alfiandi. Aziz Calim adalah peraih medali emas, sedangkan Firman perebut perak pada multievent se-Asia Tenggara itu.

”Setelah sejak Maret lalu kami pelatda mandiri, maka Rabu pekan depan, kami mulai TC. Sebenarnya oleh KONI Jateng, cabor kami yang masuk unggulan kedua ditarget satu emas di PON. Tapi dengan materi yang kami punya, kick boxing siap memberikan kejutan dengan tiga emas,” kata Eko di Semarang, Jumat 19 April 2024.

Menurutnya, Jateng telah meloloskan 15 atlet ke PON Aceh-Sumut setelah berhasil menjadi juara umum dengan membawa pulang sembilan emas, lima perak, empat perunggu dalam babak kualifikasi Zona IV di Bogor, Oktober 2023. Satu atlet diantaranya atas nama Aziz Calim mendapatkan wild card langsung lolos.

Sesuai program dari KBI Jateng, kata dia, TC PON akan berlangsung di Semarang dan Solo, dan setiap minggu sekali akan mengadakan latihan bersama. Dia juga yakin, dengan fasilitas latihan yang disediakan, para fighter ini akan merasa nyaman.

Ke Yogya

Disinggung soal rencana try out? Eko Firli mengatakan, para atlet diprogramkan menimba ilmu ke DI Yogyakarta. Dipilihnya Yogya, karena daerah ini terdapat sejumlah atlet kick bixing dari berbagai daerahdan luar negeri yang menetap di sana namun tak tampil di PON.

”Sebenarnya kalau untuk try out dengan provinsi lain, rata-rata tidak mau. Disamping waktunya mepet, pasti mereka juga akan takut kita bisa membaca kekuatan mereka,” tambahnya.

Dia berharap, selama pelatda, para atlet bisa menjalani semua program pelatih yang berpengalaman. Eko sendiri melihat, PON Aceh-Sumut bakal kompetitif. Jateng memandang DKI Jakarta, Jabar, dan tuan rumah Sumut menjadi pesaing terberat. **

Daftar Atlet dan Pelatih Pelatda PON Kick Boxing Jateng
ATLET
1.⁠ ⁠Aziz Calim ( atlet )
2.⁠ ⁠Charles Ebu ( atlet ) 3.⁠ ⁠⁠Firman Muharram ( atlet )
4.⁠ ⁠⁠Ananda Wahyu ( atlet )
5.⁠ ⁠⁠Dwi Retno ( atlet )
6.⁠ ⁠⁠Senia Agustina (atlet)
7.⁠ ⁠⁠Sindhytyas Putri Vedhayana (atlet)
8.⁠ ⁠⁠Chavella Teyza Putri Vedhayana (atlet)
9.⁠ ⁠⁠Edward Hendrik Wiratama (atlet)
10.⁠ ⁠⁠Alfiandi (atlet)
11.⁠ ⁠Bening Intan Arya (atlet)
12.⁠ ⁠⁠Andika Janur Kusuma (atlet)
13.⁠ ⁠Alam Sangsaka ( atlet )
14.⁠ ⁠Edho Adha Putra ( atlet )
15.⁠ ⁠Natasha Jeanny Salsabilla (atlet)
16.⁠ ⁠Afif Akbar Aryo Erucokro (atlet)
17.⁠ ⁠Ridho Suryo Nugroho (atlet)

PELATIH
1.⁠ ⁠Johan Mulya Legowo (pelatih)
2.Moch Hamid (pelatih)
3.Roso Nugroho (asisten pelatih)
4.Achmad Amri (asistenpelatih)

Masuk Cabor Nonunggulan, Tenis Meja Jateng Tertantang Siap Raih Dua Emas di PON

SEMARANG – Pengprov PTMSI Jateng baru akan memulai Pelatda PON XXI pada Juni 2024 mendatang menyesuaikan program KONI Jateng. Sebanyak enam peenis meja telah dipanggil Pengprov PTMSI untuk melaksanakan pelatda desentralisasi di tiga lokasi yaitu Kota Semarang, Jakarta, dan Kudus.

Mereka adalah Donny Prasetyo Aji, Arfan Seina Pramudya , Gusti Aditya Muarif di kelompok putra, Lilies Indriyani, Rofiana Nurul Sabila, da Putri Deny Wulandari di bagian putri.

Meski berstatus cabang olahraga (cabor) non-unggulan karena masuk kategori lini tiga dalam program pelatda PON oleh KONI, Pengprov PTMSI menyatakan komitmennya untuk mengawal program pelatda ini dengan baik. Artinya, pengprov akan memberikan kontribusi maksimal kepada para atlet, melalui sarana latihan dan peralatan.

Wakil Sekretaris Umum PTMSI Jateng Dustamat Jayawiguna menandaskan, tidak akan setengah hati dalam menyiapkan atletnya menuju PON XXI/Aceh-Sumut yang bakal digeber September 2024 mendatang. Apalagi memasang target dua medali emas pada PON nanti.

”Kami akan mengembalikan supremasi tenis meja, sebagaimana era Anton Suseno, Hadiyudo, Mulatsih ataupun Yon Mardiyono di mana Jateng diperhitungkan di kancah nasional. Di tengah batasan yang ada pada kami, para pemain harus berada dalam kondisi ‘on fire’ selama pelatda desentralisasi dan sentralisasi,” tandas Dustamat di Semarang, Kamis 18 April 2024.

Dustamat tak menampik, persoalan pendanaan pada hari ini, esok, atau pun lusa tetap menjadi tantangan berat. Para atlet tetap harus berlatih rutin, butuh asupan gizi, peralatan latihan yang berdaya saing.

”Kebutuhan mereka harus selalu tercukupi. Entah bagaimana caranya PTMSI mau tak mau harus memutar otak. Kalau dibilang tombok, ya memang tekor. Tapi itu kenyataan yang tak bisa dihindari. Mungkin semua kabel mengalami. Tapi apakah itu membuat kami harus mandeg? Latihan menurut kami harus terus berjalan,” tegasnya.

Sasaran Soal

Soal target dua emas yang dipatok PTMSI, menurut dia, bukan sesuatu yang over estimasi atau bahkan ngayawara (omong kosong). Meskipun dalam kualifikasi babak PON, posisi Jateng tak masuk empat besar, Dustamat tetap percaya atas kemampuan tim yang bermaterikan pemain yang sudah malang melintang di kejurnas.

” Saat ini kami fokus, dan tak melihat ke belakang. BK bagi kami adalah sarana meraih tiket, membaca peta, menata posisi perang, karena perang sesungguhnya ada di PON. Meski tenis meja masuk kategori lini ketiga, kami justru tertantang bisa meraih dua emas PON,” ucapnya.

Soal potensi bisa mencakup emas PON, kata dia, kans bisa datang dari sektor ganda putri, beregu putra dan beregu putri.

”Kami punya pelatih berpengalaman seperti Eddie Pramudjie, ada juga eks pemain M Irfan dan Agus Fredy Pramono. Mereka kami kira bisa meracik tim yang solid dan tangguh,” tutupnya. **

slot gacor slot gacor slot gacor slot gacor slot gacor slot gacor
Slot gacor https://e-smile.tubaba.go.id/assets/
echo $a; ?>