Skip to content Skip to left sidebar Skip to right sidebar Skip to footer

Jateng siap Gelar Babak Kualifikasi Sepatu Roda

SEMARANG – Ketua Umum KONI Jawa Tengah Bona Ventura Sulistiana menyumbang roda sepatu roda kepada Pengprov Perserosi (Persatuan Sepatu Roda Seluruh Indonesia) Jawa Tengah. Hal itu sebagai wujud dukungang KONI kepada cabang olahraga yang akan mengikuti babak kualifikasi PON 2024.
Penyerarahan secara simbolis dilakukan Bona kepada dua atlet sepatu roda Jateng disaksikan Sekum KONI Ahmad Ris Ediyanto, Kabid Litbang Mugiyo Hartono, Kabid Pembinaan dan Wakil Rumini dan Rudi Dwi Tjathyanto seusai acara pelepasan kontingen di Kantor KONI Jateng, Senin (21/8) sore.
Dalam acara itu, kontingen Jateng dipimpin Sekretaris Perserosi Jateng Erlangga Ardianza. Mereka datang dengan 26 atlet dan ofisial.
Bona berpesan kepada para atlet agar tampil all out, apalagi di depan pubkik sendiri. ”Bertandinglah penuh semangat agar bisa lolos PON. Kembalikan kejayaan sepatu roda Jateng seperti pada PON 2004 Palembang,” kata Bona.
Babak kualifikasi PON 2024 cabang sepatu roda dibagi tiga zona, yakni Zona 1 (enam provinsi Jawa), Zona 2 (Sumatera dan Kalimantan) serta Zona 3 (Indonesia Timur).
Jawa Tengah bertindak sebagai tuan rumah Zona 1 di lintasan sepatu ronda Jatidiri Semarang, 23 – 25 Agustus besok. ”Untuk yang di Semarang, khusus melombakan nomor sprint. Untuk sprint ini, Jateng menurunkan 20 atlet,” kata Erlangga.
Lebih lanjut Erlangga menjelaskan, Jateng juga menyiapkan enam atlet untuk mengikuti nomor free style yangh digelar di Sleman, 26 dan 27 Agustus 2023.
Untuk Zona 1 yang diikuti enam provinsi yakni Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten, DKI, DIY dan Jawa Timur, akan meloloskan lima provinsi. ”Sebenarnya Zona I itu sudah mirip PON, karena kekuatan sepatu roda nasional ada di Pulau Jawa,” katanya.
Nomor-nomor yang akan dilombakan meliputi 100 meter, 200 m ITT, 200 m DTT, 500 m, 1.000 m dan 10.000 m. Untuk yang beregu team sprint, relay dan TTT.
Erlangga juga tak lupa bahwa Jawa Tengah siap melayani tamu-tamunya. Menurutnya, di lintasan para atlet harus bersaing menjadi yang tercepat, namun di luar arena mereka adalah seprofesi. ”Kita tidak boleh mengejar prestasi dengan mengabaikan persahabatan. Karena itu, tamu-tamu akan kami jamu dengan baik,” katanya. (A4)

0 Comments

There are no comments yet

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

https://jdih.sumbawakab.go.id/ https://perpus.pn-wates.go.id/ https://si-asik.tubaba.go.id/assets/kygacor/ https://piramida.cimahikota.go.id/storage/banner/ https://pelayanan.denpasarkota.go.id/system/sgacor/ https://kpta.teknik.unpas.ac.id/icon/horas88/ https://pustaka.iainlangsa.ac.id/wp-content/kzgacor/