Author: KONI Jawa Tengah
Kunjungan Kerja KONI Jateng ke Jawa Barat
JAWA Barat membukti diri sebagai provinsi dengan pembinaan olahraga terbaik di Indonesia. Hal itu dibuktikan dengan diraihnya juara dua Pekan Olahraga Nasional (PON) terakhir, PON Jabar (2016) dan Papua (2021).
Jabar juga tercatat lima kali juara, namun yang tiga sudah terlalu lama yakni 1951, 1953 dan 1961. Pada PON 1916, sebagai tuan rumah Jabar mengoleksi 217 emas, 154 perak dan 158 perunggu (unggul atas DKI dan Jatim yang masing-masing mengoleksi 132 emas). Jateng hanya mengemas 32 emas, 56 perak 173 perunggu bercokol di peringkat keempat.
PON Papua 2021, Jabar mempertahankan juara dengan 133 emas, 105 perak dan 115 perunggu. Jatim dan DKI juga mengemas medali emas yang sama 110 di peringkat kedua dan ketiga. Bedanya, peringkat keempat Papua (93 emas) dan kelima Bali (28). Jateng melorot ke posisi keenam (27 – 47 – 64).
Merosotnya perolehan medali sekaligus peringkat menjadi evaluasi pengurus KONI Jateng periode 2021-2025 ini. Maka pada Juni lalu, di bawah komando Ketua Umum Bova Ventura Sulistiana, Jateng melakukan kunjungan kerja ke KONI Jawa Timur.
Terbaru 13-16 Desember 2022, Plt Ketua Umum KONI Jateng Bambang Rahardjo Munadjat bersama beberapa pengurus melakukan studi banding ke KONI Jawa Barat. ”Kami bermaksud ngangsu kawruh (menimba ilmu) ke Jabar untuk belajar bagaimana melakukan pembinaan olahraga,” kata Bambang, yang mengembang sebagai pelaksana tugas (Plt) ketua umum KONI Jateng karena Bona Ventura sedang sakit.
Sambutan dari Jawa Barat sangat menggembirakan. Ketua KONI Jabar Ahmad Saefudin yang merupakan purnawirawan berpangkat brigadir Jenderal (Brigjen TNI) sangat ramah. Seluruh permintaan Bambang Rahardjo tentang pola pembinaan diberikan semua dalam bentuk copy paste.
”Tidak ada yang perlu dirahasiakan. Silakan copy, dan terapkan program ini sesuai dengan kondisi Jawa Tengah,” kata Saefuidn saat menyerahkan buka pendoman pembinaan kepada Bambang, seusai acara.
Di samping pengurus KONI, Bambang juga menyertakan Kabid Keolahragaan Disporapar Jateng Aria Chandra Destianto dan anggota Komisi E DPRD Jateng Umar Utoyo.
Sport Intelegence
Di samping menyerahkan buku dan soft copy program, Saefudin juga memaparkan secara gamblang pola pembinaan olahraga di Jawa Barat dalam dua periode kepengurusan, dua kali PON.
Menjelang PON 2016, Jabar membuat motto yakni ”Jabar Juara”. Kemudian pada PON 2021, mereka juga berslogan ”Jabar Kahiji’. ”Motto itu sangat penting untuk memacu semangat. Itu sebagai sasaran utama, mau ke mana tujuan kita. Kalau tanpa motto, ibarat orang berjalan tanpa tujuan,” katanya.
Lebih lanjut Saefudin menyebutkan, prestasi tidak datang ujug-ujug tetapi melalui proses panjang. Di samping itu, dia menolak transaksi atlet instant. ”Kita harus membina, tak boleh ujug-ujug mendatangkan atlet berprestasi dari daerah lain,” tegasnya.
Dalam proses pembinaan, di samping adanya SDM yakni atlet potensial maka perlu adanya pembinaan yang lebih maju. Maka dilibatkanlah teknologi dan digital. Semua perkembangan atlet baik Jabar maupun pesaing daerah lain, termasuk Jawa Tengah, masuk dalam pantauan secara cermat.
”Ya, sport intelegence kami jalankan secara maksimal. Kami mendata setiap atlet mana pun lengkap dengan catatan prestasinya. Jadi kita juga tahu persis kekuatan calon lawan,”ungkapnya.
”Kalau kita membina atlet secara maksimal pun, tetapi tidak tahu kekuatan lawan, maka seperti orang buta maju perang.”
Tentang digitalisasi data, KONI Jabar menyingkronkan Bidang Pembinaan dan Bidang Pulahta serta tim khusus untuk mengolah hasil dari sport intelegence. ”Memang dibutuhkan juga perangkat teknologi yang canggih. Misalnya laptop, harus dengan spek tertinggi (terbaru). Dengan kapasitas yang tinggi, tim bisa bekerja secara maksimal,” kata lulusan Akabri 1985 itu.
Pria kelahiran 12 September 1961 itu pun menyebut target 2021 berhasil 95 persen. Bahkan untuk PON 2016 melampaui target yakni 180 medali emas, namun diperoleh 217 emas. ”Ini sangat spektakuler, gak mungkin dilewati pada PON mendatang. Bahkan Jabar pun tidak akan mampu mengulang sukses itu,” katanya.
Teknologi yang dimiliki KONI Jabar juga bisa memetakan atau mengarahkan kapasitas seorang atlet untuk menekuni cabang olahraga. ”Kami bekerja sama dengan UPI memiliki alat yang bisa mendeteksi bakal atlet dari ludah. Mmaaf bukan pamer, tetapi saya hanya menegaskan bahwa prestasi olahraga saat ini tidak cukup dengan cara-cara pelatihan tradisional. Harus ada upaya pemanfaatan teknologi,” katanya. (Darjo Soyat-Humas KONI Jateng)
Rapat Pleno KONI Provinsi Jawa Tengah (8 Desember 2022)
Dalam rangka membahas program kerja KONI Provinsi Jawa Tengah tahun 2023 menghadapi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XVI Jawa Tengah di Pati Raya. KONI Provinsi Jawa Tengah menggelar rapat pleno dalam upaya kelancaran pelaksanaan Porprov, yang juga dalam kesempatan ini adanya pemaparan aplikasi data base atlet yang akan di launching.
Unika Siap Beri Bea Siswa Atlet
SEMARANG – Dalam upaya mendukung pendidikan atlet, KONI Provinsi Jawa Tengah menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi. Langkah awal dari hal tersebut, Plt Ketua Umum KONI Jateng Bambang Rahardjo Munajat bersama pengurus lainnya beraudiensi dengan Unika Sugijapranata Semarang.
Bambang didamping Kabid Kerja Sama Antar-Lembaga Erikda Ucok Hindratmo dan Kabid MSD Henri Pelupesi. Mereka diterima Rektor Unika Ferdinand, didampingi Dr Berta Bekti Retnawati (Wakil Rektor Bdang Akademik) dan Dr Siswanto.
”Kami ingin ada kerja sama dengan perguruan tinggi. Intinya, para atlet Jateng maupun lulusan PPLOP bisa mendapat bea siswa untuk melanjutkan kuliah,” kata Ucok kepada Suara Merdeka.
Upaya tersebut dilakukan agar para atlet potensi Jateng tetap kerasan di provinsi ini. ”Sebab dengan langkah tersebut, para atlet tidak pindah ke daerah lain,” katanya.
Sementara itu, Rektor Unika Ferdinand menyatakan lembaga yang dipimpinnya siap memberi bea siswa kepada para atlet. Hal itu dinilainya sebagai sumbangsih perguruan tinggi terhadap prestasi olahraga Jateng.
”Kami dengan tangan terbuka menerima permohonan dari KONI Jateng. Dan kami siap,” katanya.
Untuk langkah berikutnya, Ferdinand menyarakan kepada KONI Jateng untuk membuat rancangan kerja samanya. ”Ya, kita harus bahas lagi soal kriteria dan apa saja yang bisa menjadi parameter untuk atlet yang bisa menerima bea siswa,” paparnya. (DS)
Audiensi Intibios (25 Nov 2022)
Dalam rangka mendukung proses pembinaan prestasi dalam kebutuhan pengecekan kondisi atlet Jawa Tengah PT. Intibios memperkenalkan diri sebagai penyedia layanan laborat kepada jajaran KONI Provinsi Jawa Tengah.
Audiensi KONI Kabupaten Jepara (25 Nov 2022)
Dalam rangka kelancaran pelaksanaan pembinaan prestasi di KONI Kabupaten Jepara. KONI Kabupaten Jepara hendak menerbitkan produk-produk hukum berkaitan dengan regulasi yang akan dilaksanakan pada lingkup Kabupaten Jepara. Sehubung dengan perencanaan tersebut maka KONI Kabupaten Jepara beraudiensi ke KONI Provinsi Jawa Tengah untuk dapat menyusun aturan yang tepat dan tidak bertentangan dengan aturan-aturan yang berlaku.
OPEN RECRUITMEN STAF KONI JAWA TENGAH
Audiensi FIK UNNES (12 Oktober 2022)
Audiensi dalam rangka menindaklanjuti kerjasama antara KONI Provinsi Jawa Tengah dengan FIK UNNES berkaitan dengan program IKOR Prigel dalam upaya meningkatkan efektifitas dan kinerja SDM olahraga.
Pati Raya Antusias Gelar Porprov 2023
PATI – Tekad dan semangat enam bupati dan ketua KONI di wilayah Pati Raya untuk menjadi tuan rumah Pekan Olahraga (Porprov) 2023 sangat tinggi. Mereka berusaha seoptimal mungkin untuk bisa menggelar event olahraga empa tahunan Jateng dan menyambut tamu-tamunya dari 35 kabupaten/kota.
Dalam tinjauan venue yang dilakukan KONI Jateng di bawah komando langsung Ketua Umum Bona Ventura Sulistiana, lima kepala daerah menyambut langsung dan memberi paparan tentang kesiapan timnya. Diawali dari Plt Bupati Jepara Edy Supriyanta yang menyebut daerahnya siap menggelar Porprov. “Seluruh cabang olahraga yang sudah dijadwalkan di Jepara, kami siap. Jika ada venue yang belum siap, kami siap menyelesaikan pada waktunya,” kata Bupati Edy Supriyanta.
Ada satu venue yang secara teknis bermasalah di Jepara yakni kolam renang. Namun hal itu bagi Kertua KONI Jepara Samsul Anwar akan diselesaikan.
Kudus yang memiliki kompleks olahraga di Wergu Wetan juga tak kalah siap. Plt Bupati Hartopo menjamin pelaksanaan Porprov di daerahnya lancar. “Tinggal renovasi atau penyempurnaan sepeeti arena balap motor,” kata Ketua KONI Kudus Imam Triyanto.
Pati yang bakal dijadikan sentral acara yakni diadakannya upacara pembukaan, tampak sangat siap. Rencana kerja mereka sudah dituangkan dalam bentuk buku kecil, sehingga sangat meyakinkan. Ketua KONI Mustamaji menyatakan Pati akan membuat upacara yang bagus. Hal itu didukung juga oleh Plt Bupati Pati Henggar Budi Anggoro.
“Stadion Joyonegoro sudah siap untuk pembukaan. Saat ini dipakai Persipa Pati untuk Liga 2,” kata Mustamaji.
Kabupaten Blora dengan fasilitas olahraga di antaranya GOR Mustika dan venue lain milik Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral di Cepu juga terlihat sangat siap. Bupati Arief Rohman dan Ketua KONI Blora Heri Sutiono memberi garansi Blora sukses. “Blora siap sukses prestasi dan sukses penyelenggaraan,” tegas Arief Rohman.
Kabupaten Grobogan juga sangat antusias. Meskipun Bupari Sri Sumarni berhalangan namun Ketua KONI Fathurrahman bersama Wakil Bupati Bambang Pujiyanto menyambut rombongan KONI Jateng sangat antusias. Hal ini dibuktikan dengan spanduk sambutan di ruang serbaguna Pendapa Kabupaten Grobogan.
“Grobogan bukan hanya siapkan venue tetapi juga hotel bagi tempat istirahat atlet,” kata wakil bupati.
Rembang dengan segala keterbatasannya juga tidak kalah siap dari daerah lain. Dari enam cabang olahraga yang akan digelar di sana, semua venue masih dalam proses dan belum selesai. Bupati Rembang Abdul Hafidz yang didampingi Ketia KONI Vivit Dina Rini Atnasari menyebut prioritas daerahnya adalah pengentasan kemiskinan.
“Namun kami tetap siap untuk menggelar Porprov. Jangan ada pertandingan yang dipindah ke kabupaten lain,” kata bupati.