Arista/Iqbal Cetak Sejarah – ISSF World Cup Rifle/Pistol 2023
JUARA DUNIA : Petembak Jawa Tengah Muhammad Iqbal Raia Prabowo (kiri) dan Arista Perdana Putri Darmoyo (kanan) berpose saat pengalungan medali emas kejuaraan ISSF World Rifle/Pistol 2023 di Lapangan Tembak, Senayan, Jakarta, Selasa (31/1). (29)
JAKARTA – Indonesia mencetak sejarah dengan meraih emas pertama dalam gelaran Piala Dunia Menembak atau ISSF World Cup Rifle/Pistol 2023 setelah duet petembak Jateng Arista Perdana Putri Darmoyo/Muhammad Iqbal Raia Prabowo menjadi yang terbaik di nomor 10m Air Pistol Tim Campuran.
Kepastian Arista/Iqbal menyabet emas setelah di final menang telak 16-4 atas Min Kyung Oh/Mose Kim (Korea Selatan 2) di Lapangan Tembak Senayan, Jakarta, Senin (30/1) lalu.
”Bersyukur bisa berjuang hingga akhirnya meraih kemenangan. Ini menjadi medali pertama saya di Piala Dunia. Saya terus berusaha fokus dan berusaha untuk tenang sepanjang perlombaan,” kata Arista usai lomba.
Arista menambahkan kemenangan ini tak lepas dari hasil evaluasi pada hari perlombaan, kemarin, di nomor 10m Air Pistol Putri. Arista ketika itu mengaku kurang berani saat menarik pelatuk. Pada sisi lain, ada sedikit persoalan pada senjata, sehingga kurang maksimal.
”Pada hari ini, saya lebih yakin dan percaya diri sehingga bisa mengatasi persoalan yang kemarin,” kata Arista menambahkan.
Hal senada juga diungkapkan Iqbal. ”Hasil ini melampaui batas saya. Sebelumnya saya hanya menargetkan lebih baik dari kemarin. Mendapatkan emas tidak mudah dan ini menjadi batu loncatan saya untuk lebih baik lagi untuk ajang yang lebih
tinggi selanjutnya,” ujar Iqbal yang kemarin juga meraih perunggu di nomor 10m Air Pistol Putra.
Tampil Apik
Sejak awal, Arista/Iqbal memang tampil apik. Pada babak kualifikasi mereka berada di posisi pertama dari 18 tim campuran yang bersaing. Pada fase ini,
mereka mencetak 579 poin, gabungan dari 287 milik Arista dan Iqbal mencetak 292.
Tercatat 18 bidikan mereka tepat di titik tengah sasaran. Dengan hasil tersebut, Arista/Iqbal melaju ke putaran final untuk memperebutkan medali emas melawan Min Kyung Oh/Mose Kim (Korea Selatan 2) yang pada babak kualifikasi berada di urutan kedua dengan mengoleksi 577-16x.
Pada babak final Arista/Iqbal kembali tampil gemilang untuk bisa lebih dulu mendapatkan 16 poin.
Bidikan pertama mereka menghasilkan dua poin. Hasil tersebut menambah kepercayaan diri Arista/Iqbal hingga terus unggul hingga tembakan keempat, sehingga skor menjadi 8-0.
Bidikan kelima, pasangan Korea Selatan berhasil meraih dua poin memperkecil ketertinggalan menjadi 2-8. Kondisi tersebut berlanjut pada tembakan keenam menjadi 4-8.
Sorakan penonton kembali bergema, ketika Arista/Iqbal kembali mendulang dua poin yang memperlebar skor menjadi 10-4. Situasi ini berlanjut pada tembakan ketujuh yang membuat skor berubah menjadi 12-4.
Di atas angin, Arista/Iqbal makin dekat dengan juara usai mengubah skor menjadi 14-4. Hingga bidikkan terakhir membawa mereka menang 16-4 sekaligus mencetak sejarah sebagai petembak Indonesia pertama yang meraih emas di World Cup Rifle/Pistol.
Sedangkan perunggu bersama diraih Irina Yunusmetova/Valeriy Rakhimzhan (Kazakhstan 2) dan Sylvia Steiner/Richard Zechmeister (Austria) yang mengalahkan lawan masing-masing pada putaran final.
Yunusmetova/Rakhimzhan menang atas Ye Jin Oh/Cheongyong/Ye Jin Oh (Korea Selatan 1) dengan 16-10. Sementara Steiner/Zechmeister mengalahkan Nigina Saidkulova/Mukhammad Kamalov (Uzbekistan 2) dengan skor 16-6.
Dengan hasil ini, Indonesia selaku tuan rumah untuk sementara berada di peringkat ketiga klasemen sementara perolehan medali dengan satu emas dan satu perunggu.
Posisi pertama dihuni Hungaria yang mengantongi dua medali emas. Kemudian Korea Selatan di posisi kedua dengan satu emas dan satu perak. Jepang dan Uzbekistan berbagi tempat di posisi keempat dengan sama-sama meraih satu emas. (A4,ant-29)









JAWA Barat membukti diri sebagai provinsi dengan pembinaan olahraga terbaik di Indonesia. Hal itu dibuktikan dengan diraihnya juara dua Pekan Olahraga Nasional (PON) terakhir, PON Jabar (2016) dan Papua (2021).
rat dalam dua periode kepengurusan, dua kali PON.
Tentang digitalisasi data, KONI Jabar menyingkronkan Bidang Pembinaan dan Bidang Pulahta serta tim khusus untuk mengolah hasil dari sport intelegence. ”Memang dibutuhkan juga perangkat teknologi yang canggih. Misalnya laptop, harus dengan spek tertinggi (terbaru). Dengan kapasitas yang tinggi, tim bisa bekerja secara maksimal,” kata lulusan Akabri 1985 itu.
iki KONI Jabar juga bisa memetakan atau mengarahkan kapasitas seorang atlet untuk menekuni cabang olahraga. ”Kami bekerja sama dengan UPI memiliki alat yang bisa mendeteksi bakal atlet dari ludah. Mmaaf bukan pamer, tetapi saya hanya menegaskan bahwa prestasi olahraga saat ini tidak cukup dengan cara-cara pelatihan tradisional. Harus ada upaya pemanfaatan teknologi,” katanya. (Darjo Soyat-Humas KONI Jateng)
id Kerja Sama Antar-Lembaga Erikda Ucok Hindratmo dan Kabid MSD Henri Pelupesi. Mereka diterima Rektor Unika Ferdinand, didampingi Dr Berta Bekti Retnawati (Wakil Rektor Bdang Akademik) dan Dr Siswanto.
r para atlet potensi Jateng tetap kerasan di provinsi ini. ”Sebab dengan langkah tersebut, para atlet tidak pindah ke daerah lain,” katanya.
Dalam tinjauan venue yang dilakukan KONI Jateng di bawah komando langsung Ketua Umum Bona Ventura Sulistiana, lima kepala daerah menyambut langsung dan memberi paparan tentang kesiapan timnya. Diawali dari Plt Bupati Jepara Edy Supriyanta yang menyebut daerahnya siap menggelar Porprov. “Seluruh cabang olahraga yang sudah dijadwalkan di Jepara, kami siap. Jika ada venue yang belum siap, kami siap menyelesaikan pada waktunya,” kata Bupati Edy Supriyanta.
honan resmi. Bahkan Solo (Surakarta) sudah menyerahkan surat beberapa hari sebelum Rakerprov.
arus gemebyar, meriah. Itu merupakan salah satu ciri sukses,” kata Ganjar kepada Ketua Umum KONI Jateng Bona Ventura.
merasa takjub sekaligus berterima kasih kepada Indonesia karena dalam pelaksanaannya melampaui ekpektasi. Ya, Vietnam merasa berkepentingan karena seharusnye mereka lah tuan rumahnya,” ungkapnya.
sama KONI,” kata Gubernur dalam sambutan balasan kepada Ketua Umum KONI Jateng Bona Ventura Sulistiana.
NI akan menggelar Rapat Kerja (Raker) pada 19 – 20 September 2022 di Hotel Grand Candi Semarang. ”Pak Gubernur, lazimnya Raker (dulu diksinya RAT) digelar akhir tahun. Mengingat saat ini banyak urusan yang harus segera diputuskan termasuk tanggal pelaksanaan Porprov 2023, maka Raker kami majukan bulan ini,” paparnya.
perunggu, bina dengan baik dan tetap diberangkatkan ke event nasional. Dan atlet ini jangan sampai lepas ke daerah lain,” tegas Gubernur.