Skip to content Skip to left sidebar Skip to right sidebar Skip to footer

Author: KONI Jawa Tengah

Wushu Jateng Siap Hadapi Pra-PON

SEMARANG – Pengprov Wushu Indonesia (WI) Jateng siap menghadapi Pra-PON yang digelar tahun ini. Guna menyiapkan para atlet, Pengprov menggelar seleksi provinsi yang diikuti 77 atlet di Wisma Wushu Jateng, Kompleks Marina Semarang, Sabtu dan Minggu (25-26/2).
”Tujuan seleksi provinsi ini adalah membentuk tim bayangan Pra-PON. Nantinya yang akan masuk tim bayangan sekitar 40 atlet,” kata Ketua Harian Pengprov WI Jateng Sudarsono di sela-sela menyaksikan pertandingan seleksi.
Dengan proyeksi 40 atlet, sementara kuota untuk wushu dari KONI Jateng hanya untuk 22 atlet, maka insentif untuk atlet di luar jumlah 22 menjadi tanggung jawab Pengprov WI.
Lebih lanjut Sudarsono menjelaskan, pada PON 2024 di Aceh-Sumut, wushu akan mempertandinkan 29 nomor yakni 11 sanda, 16 taulo dan 2 wushu tradisonal.
Untuk sanda terdiri dari 7 kalas putra dan 4 putri. Padahal saat ini ada lima atlet sanda Jateng yang ada di Pelatnas SEA Games 2023 (Mei) dan Asian Games 2023 (Oktober). Kelima atlet itu adalah Laksamana Pandu Pratama (52 kg pa), Bintang Rendra Guitara (56 kg pa), Bayu Raka Putra (60 kg pa), Tharisa Dhea Florentina (52 kg pi) dan Thania Kusumaningtyas (65 kg pi).
”Mereka yang ada di Pelatnas, tidak memungkinkan untuk secara khusus mempersiapkan diri menghadapi Pra-PON. Jadi, meskipun secara hitam putih belum ada, kami akan meminta PB untuk meloloskan kelima atlet itu lolos ke PON tanpa kualifikasi,” kata Sudarsono.
Meskipun sudah memiliki atlet nasional pada lima kelas itu, Jateng tetap mempersiapkan atlet untuk ikut Pra-PON, yakni atlet lapis kedua. ”Ini sekaligus penyiapan atlet Jateng pada masa depan,” katanya.
Untuk nomor sanda, menurut Sudarsono, tiap-tiap provinsi hanya diberi kuota satu atlet tiap kelas.
Untuk nomor taulo, terdiri dari 8 putra dan 8 putri. Berbeda dari sanda, maka tiap provinsi bisa menyertakan dua atlet pada setiap nomor. ”Kemudian setiap atlet, juga bisa turun di tiga nomor berbdeda,” kata Sudarsono.
Setelah seleksi ini, Pengprov WI segera menetapkan nama-nama atlet untuk segera dilakukan Pelatda. ”Kami gerak cepat untuk bisa meloloskan atlet sebanyak mungkin ke PON 2024,” tegasnya. (A4)

Gubernur Ingatkan Talent Scouting dalam Porprov 2023

BACA PROGRAM : Gubernur Jateng Ganjar Pranowo membaca buku program kerja Porprov 2023 disaksikan Ketua Umum KONI Jateng Bona Ventura Sulistiana dalam audiensi di rumah dinas Puri Gedeh Semarang, Jumat.

SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengingatkan kepada KONI Jateng untuk melakukan talent scouting (pemanduan bakat) dalam pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jateng 2023. Dengan demikian, fokus Porprov bukan sekadar perolehan medali emas, perak dan perunggu.
”Ini penting untuk mendata potensi atlet-atlet yang bisa diandalkan pada waktu mendatang,” kata Gubernur saat menerima audiensi Ketua Umum KONI Jateng Bona Ventura Sulistiana bersama pengurus lainnya di rumah dinas Puri Gedeh Semarang, Jumat siang (10/2).
Bona hadir bersama Ketua Harian Bambang Rahardjo Munadjat, Wakil Ketua Umum II dan V Soedjatmiko dan Sudarsono, serta Sekum Ahmad Ris Ediyanto, Kabid Pulahta M Bagus Fathurachman dan Kabid Media-Humas Darjo Soyat. Hadir pula Kabid Keolahragaan Disporapar Jateng Aria Chandra Destianto.
Gubernur pun mencontohkan pengalaman saat ketemu atlet pelajar SLTP. Setekah pelajar tersebut menyebut atlet karate, langsung memperagakan jurus-jurus. ”Yang kaya begina kan potensi. Masukkan dalam data base atlet,” katanya.
Dalam acara tersebut, Bona melaporkan tentang persiapan penyelenggaraan Porprov di Pati Raya, 5 – 11 Agustus 2023 mendatang. Dikatakannya, persiapan berjalan lancar. Yang saat ini dibutuhkan adalah surat keputusan (SK) PB Porprov yang harus ditandatangani dan disahkan oleh Gubernur. ”Draft SK sudah kami buat. Jika sudah terbit, maka panitia baik di Provinsi maupun tuanr rumah penyelenggara makin kencang,” kata Bona.
Persiapan yang sudah matang adalah acara pembukaan di Pati, 5 Agustus 2023. Adapun untuk penutupan, masih diperhitungkan beberapa kabupaten, setelah Kudus tampak kurang siap. ”Pembukaan yang meriah, tetapi tidak perlu seperti Asian Games 2018,” kelakar Gubernur.
Hal lain adalah maskot dan logo Porprov. Dalam lomba logo-maskot yang digelaer Desember 2022 – Januari 2023, telah didapat juara yang sekaligus bakal menjadi icon resmi Porprov. ”Ada 127 peserta logo dan 41 peserta maskot. Dari hasil penjurian, sudah ditetapkan pemenangnya,” kata Bona.

Di samping soal data base atlet, Gubernur juga menyinggung masa depan atlet. Pihaknya berpikir dua kemungkinan yakni bagi pelajar adalah disalurkan sekolah dan kuliahnya. Sedangkan yang senior, adalah masalah lapangan kerja. ”Ya, kami siap menjembatani untuk lapangan kerja. BUMN pun jika memungkinkan kami bantu,” kata Gubernur.
Atas pernyataan Ganjar, Ketua Harian KONI Jateng Bambang Rahardjo menyebut pihaknya sudah bergerak untuk masalah kuliah atlet. Dalam tiga bulan terakhir, KONI sudah beraudiensi dengan beberapa rektor perguruan tinggi seperti Unwahas Semarang, Unisbank Semarang, Unika Sugijapranata Semarang, bahkan dengan rektor PTN Undip dan Unnes. ”Mereka, terutama yang PTS sangat welcome. Kami merasa gembira atas sambutan mereka,” kata Bambang.
Gubernur juga menyinggung dimungkinkannya voulunteer untuk Porprov. Hal itu untuk menarik keterlibatan masyarakaat dalam pelaksanaan Porprov. ”Bisa dicoba kalau mungkin,” katanya. (A4)

KONI Jabar Ajak Memonitor Kerja PB PON 2024

DSC_1955
DSC_1940
previous arrow
next arrow

CENDERA MATA : Ketua Umum KONI Jateng Bona Ventura Sulistiana menyerahkan cendera mata kepada Wakil Ketua DPRD Jawa Barat Ahmad Ru’yat dalam acara Kunjungan Kerja di KONI Jateng, kemarin.

SEMARANG – Ketua KONI Jawa Barat Budiman mengajak Jawa Tengah dan provinsi lain untuk memonitor kerja PB PON XXI Aceh – Sumut 2024. Hal ini berkaitan dengan adanya dugaan manipulasi penyebaran medali emas pada pesta olahraga empat tahunan yang diselenggarakan di dua provinsi itu.
”Kami mengajak Jateng untuk memantau kerja PB PON. Ada kabar, bahwa jika satu cabang tertentu misal Aceh mendapat medali emas, maka Sumut juga meminta emas juga di cabang itu. Lho, kalau medali emas sudah dibagi-bagi oleh tuan rumah, kita tamu dapat apa?” kata Budiman dalam acara kunjungan kerja Komisi V DPRD Jawa Barat ke KONI Jawa Tengah di kantor KONI Jateng, kemarin.
Komisi V DPRD Jawa melakukan Kunjungan Kerja ke Luar Provinsi dipimpin langsung oleh Wakil Ketua DPRD Ahmad Ru’yat dan Ketua Komisi V Abdul Harris Babihoe, juga ikut dalam rombongan Ketua KONI Jabar Budiman, Kadispora Jabar Asep Sukmana, dan anggota Komisi V di antaranya Asyanti, Neng Madinah Ruhiat, Sari Sundari.
Mereka diterima langsung oleh Ketua Umum KONI Jateng Bona Ventura Sulistiana, Ketua Harian Bambang Rahardjo Munadjat, Wakil Ketua Umum II dan V Soedjatmiko dan Sudarsono, Sekum Ahmad Ris Ediyanto. Hadir pula Ketua Komisi E DPRD Jateng Abdul Hamid dan anggota Yudi Indras Wiendarto serta staf Disporapar Jateng Adelio Luis Anjos.
”Tantangan kita jadi lebih berat dibanding Papua 2021 yang hanya satu daerah. Kini kita menghadapi dua daerah,” tandasnya.

Wild Card
Sementara anggota Komisi E DPRD Jateng Yudi Indras Wiendarto wild card yang berlaku untuk dua provinsi tuan rumah. Dengan wild card itu, maka atlet dua provinsi itu lolos ke PON tanpa ikut babak kualifikasi (Pra-PON). Padahal seharusnya hanya tuan rumah penyelenggara cabang olahraga saja yang lolos ke PON. Misalnya atletik di Sumut, maka Aceh tetap harus mengikuti kualifikasi PON.
”Kalau perlu, kita bersama KONI provinsi lain bikin kesepakatan soal wild card,” kata Yudi, yang juga ketua Pengprov PSTI Jateng itu.
Yudi juga khawatir dengan ”permintaan’ medali emas bagi atlet tuan rumah. Sebab jika yang juara dipaksakan itu kemudian mewakili Indonesia, misalnya ke SEA Games, jelas akan gugur lebih awal. ”Makanya di level Asia Tenggara saja kalah, sebab juara PON-nya hadiah,” paparnya.
Dialog antara DPRD Jabar, KONI Jabar dan KONI Jateng berjalan santai dan penuh kekeluargaan. Anggota Komisi V DPRD Jabar Asyanti yang juga ketua anggar (Pengprov Ikasi Jabar) menyatakan permintaan maaf atas rivalitas dua provinsi ini pada PON 2016 di Jabar. ”Ya, kami minta maaf, karena atlet anggar kami menang hanya satu poin dan sempat terjadi konflik,” ungkapnya.
Sementara Ketua KONI Jabar Budiman, yang ketika itu masih pengurus KONI, juga menyinggung tentang perpindahan karateka Jateng ke Jabar yang sempat disidangkan oleh Baori (Badan Arbitrase Olahraga Indonesia). ”Ketika itu saya ditelpon langsung oleh Pak Ganjar Pranowo, gubernur Jateng. Beliau berkata, kalau yang salah atletnya, maka mari kita hukum bersama. Jadilah si atlet tidak bisa bermain di PON,” ungkapnya.
Atas pernyataan tersebut, Ketua Umum KONI Jateng Bona Ventura Sulistiana menyatakan Jateng tidak menaruh dendam. ”Tidak ada dendam pada diri kami. Mari kita bangun olahraga nasional dengan sportif,” katanya. (A4)

Arista/Iqbal Cetak Sejarah – ISSF World Cup Rifle/Pistol 2023

JUARA DUNIA : Petembak Jawa Tengah Muhammad Iqbal Raia Prabowo (kiri) dan Arista Perdana Putri Darmoyo (kanan) berpose saat pengalungan medali emas kejuaraan ISSF World Rifle/Pistol 2023 di Lapangan Tembak, Senayan, Jakarta, Selasa (31/1). (29)

JAKARTA – Indonesia mencetak sejarah dengan meraih emas pertama dalam gelaran Piala Dunia Menembak atau ISSF World Cup Rifle/Pistol 2023 setelah duet petembak Jateng Arista Perdana Putri Darmoyo/Muhammad Iqbal Raia Prabowo menjadi yang terbaik di nomor 10m Air Pistol Tim Campuran.
Kepastian Arista/Iqbal menyabet emas setelah di final menang telak 16-4 atas Min Kyung Oh/Mose Kim (Korea Selatan 2) di Lapangan Tembak Senayan, Jakarta, Senin (30/1) lalu.
”Bersyukur bisa berjuang hingga akhirnya meraih kemenangan. Ini menjadi medali pertama saya di Piala Dunia. Saya terus berusaha fokus dan berusaha untuk tenang sepanjang perlombaan,” kata Arista usai lomba.
Arista menambahkan kemenangan ini tak lepas dari hasil evaluasi pada hari perlombaan, kemarin, di nomor 10m Air Pistol Putri. Arista ketika itu mengaku kurang berani saat menarik pelatuk. Pada sisi lain, ada sedikit persoalan pada senjata, sehingga kurang maksimal.
”Pada hari ini, saya lebih yakin dan percaya diri sehingga bisa mengatasi persoalan yang kemarin,” kata Arista menambahkan.
Hal senada juga diungkapkan Iqbal. ”Hasil ini melampaui batas saya. Sebelumnya saya hanya menargetkan lebih baik dari kemarin. Mendapatkan emas tidak mudah dan ini menjadi batu loncatan saya untuk lebih baik lagi untuk ajang yang lebih
tinggi selanjutnya,” ujar Iqbal yang kemarin juga meraih perunggu di nomor 10m Air Pistol Putra.

Tampil Apik
Sejak awal, Arista/Iqbal memang tampil apik. Pada babak kualifikasi mereka berada di posisi pertama dari 18 tim campuran yang bersaing. Pada fase ini,
mereka mencetak 579 poin, gabungan dari 287 milik Arista dan Iqbal mencetak 292.
Tercatat 18 bidikan mereka tepat di titik tengah sasaran. Dengan hasil tersebut, Arista/Iqbal melaju ke putaran final untuk memperebutkan medali emas melawan Min Kyung Oh/Mose Kim (Korea Selatan 2) yang pada babak kualifikasi berada di urutan kedua dengan mengoleksi 577-16x.
Pada babak final Arista/Iqbal kembali tampil gemilang untuk bisa lebih dulu mendapatkan 16 poin.
Bidikan pertama mereka menghasilkan dua poin. Hasil tersebut menambah kepercayaan diri Arista/Iqbal hingga terus unggul hingga tembakan keempat, sehingga skor menjadi 8-0.
Bidikan kelima, pasangan Korea Selatan berhasil meraih dua poin memperkecil ketertinggalan menjadi 2-8. Kondisi tersebut berlanjut pada tembakan keenam menjadi 4-8.
Sorakan penonton kembali bergema, ketika Arista/Iqbal kembali mendulang dua poin yang memperlebar skor menjadi 10-4. Situasi ini berlanjut pada tembakan ketujuh yang membuat skor berubah menjadi 12-4.
Di atas angin, Arista/Iqbal makin dekat dengan juara usai mengubah skor menjadi 14-4. Hingga bidikkan terakhir membawa mereka menang 16-4 sekaligus mencetak sejarah sebagai petembak Indonesia pertama yang meraih emas di World Cup Rifle/Pistol.
Sedangkan perunggu bersama diraih Irina Yunusmetova/Valeriy Rakhimzhan (Kazakhstan 2) dan Sylvia Steiner/Richard Zechmeister (Austria) yang mengalahkan lawan masing-masing pada putaran final.
Yunusmetova/Rakhimzhan menang atas Ye Jin Oh/Cheongyong/Ye Jin Oh (Korea Selatan 1) dengan 16-10. Sementara Steiner/Zechmeister mengalahkan Nigina Saidkulova/Mukhammad Kamalov (Uzbekistan 2) dengan skor 16-6.
Dengan hasil ini, Indonesia selaku tuan rumah untuk sementara berada di peringkat ketiga klasemen sementara perolehan medali dengan satu emas dan satu perunggu.
Posisi pertama dihuni Hungaria yang mengantongi dua medali emas. Kemudian Korea Selatan di posisi kedua dengan satu emas dan satu perak. Jepang dan Uzbekistan berbagi tempat di posisi keempat dengan sama-sama meraih satu emas. (A4,ant-29)

RocketplayRocketplay casinoCasibom GirişJojobet GirişCasibom Giriş GüncelCasibom Giriş AdresiCandySpinzDafabet AppJeetwinRedbet SverigeViggoslotsCrazyBuzzer casinoCasibomJettbetKmsauto DownloadKmspico ActivatorSweet BonanzaCrazy TimeCrazy Time AppPlinko AppSugar rush